Karyawisata Berbasis Sejarah SDN 1 Tanggulturus

Belajar bukan hanya tentang berada di sekolah dengan kewajiban datang ke sekolah setiap pagi dan pulang ketika memasuki jam pulang. Belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja oleh pembelajar itu sendiri. Salah satunya untuk meningkatkan mutu dalam belajar akan sejarah, SD Negeri 1 Tanggulturus melakukan  kunjungan wisata sejarah ke Museum Wajakensis dan beberapa Candi Peninggalan sejarah di Boyolangu.

Mengingat Tulungagung menjadi salah satu kota sebagai saksi berdirinya kerajaan Majapahit serta Kerajaan lainnya yang dibuktikan dengan adanya beberapa petilasan seperti Candi, Goa, dan Arca purbakala. Nahhh, tujuan dari karyawisata yang berbasis sejarah ini supaya anak - anak generasi penerus bangsa tidak lupa akan asal usulnya. Hal demikian merupakan suatu pembelajaran luar kelas yang menjadikan anak tidak tercabut dari akarnya. Sepandai apapun anak, sejauh dimanapun anak belajar, anak tetap memegang budaya daerah dan tahu tradisi daerah sendiri.

Karyawisata berbasis sejarah yang dilakukan oleh anak kelas tinggi SD Negeri 1 Tanggulturus dilaksanakan pada Hari Rabu, dengan memakai seragam Pramuka. Suatu kreativitas guru yang perlu diberdayakan terus menerus demi pengetahuan anak akan sejarah tidak terkikis akibat arus globalisasi.

Kegiatan yang seperti ini tentunya tidak terlepas dari dukungan orang tua siswa juga. Sebelum memasuki hari dimana dilakukan kegiatan karyawisata itu, anak sudah diberi pesan untuk disampaikan kepada orang tua supaya memberikan izin anak untuk mengikuti kegiatan. Dengan kontribusi biaya sebesar 10ribu rupiah yang digunakan untuk biaya transportasi dan makan anak itu sendiri. Biaya yang tidak begitu besar tetapi membawa manfaat yang besar untuk anak.

Begitulah penerapan pendidikan yang sebenarnya, kolaborasi antara orangtua dan pihak sekolah merupakan faktor penting supaya tujuan pendidikan berjalan dengan lancar, terarah, dan tercapai maksimal. Selama seseorang terus berfikir bahwa kesuksesan pendidikan hanya tentang berada di lingkungan sekolah dengan fasilitas standart dan berseragam, maka peningkatan mutu pendidikan akan terbelakang.

Berikut foto foto Karyawisata berbasis sejarah yang dilakukan oleh siswa - siswi SD Negeri 1 Tanggulturus:

Foto diatas, merupakan foto perjalanan menuju tempat tujuan. Dengan didampingi oleh dua guru, perjalanan karyawisata berbasis sejarah siswa siswi SD Negeri 1 Tanggulturus dapat berjalan dengan lancar.

Sedangkan foto diatas adalah, aktivitas anak ketika sudah berada di Kecamatan Boyolangu. Di sekitar Candi Sanggrahan atau Kecamatan Boyolangu banyak sekali petani yang membudidayakan ikan hias ataupun ikan-ikan yang lain. Dengan adanya karyawisata seperti ini, sangat menguntungkan untuk menambah wawasan anak mengenai lingkungan. Jadi, anak tidak hanya belajar dengan berpaku pada buku bacaan saja. Tetapi juga dengan mengenal lingkungan sekitar.

Untuk foto - foto dibawah ini, merupakan foto kegiatan ketika berada di Candi. Disana mereka bertemu dengan siswa - siswi yang juga melakukan kunjungan sejarah di Candi Sanggrahan. Selain mendapat pengetahuan mengenai sejarah, siswa siswi SD Negeri 1 Tanggulturus pun bisa belajar berinteraksi dengan orang - orang baru. Dan hal hal baru seperti ini tentunya tidak akan terlupakan oleh anak - anak dengan begitu saja.

Di Candi Sanggrahan

Foto berikut / dibawah ini, merupakan foto kegiatan anak ketika berada di Museum Wajakensis. Di Museum Wajakensis anak - anak akan mengenal banyak peninggalan sejarah yang tidak hanya diketahui dari teks bacaan saja, tetapi dengan mengamati secara langsung. Apalagi di Museum Wajakensis juga terdapap Kurator yang akan memberikan penjelasan mengenai peninggalan sejarah yang tersimpan di Museum tersebut. Dengan mengamati secara langsung membuat anak akan lebih paham terhadap sesuatu.

Itulah beberapa kegiatan karyawisata berbasis sejarah yang sangat mengedukasi dari siswa siswi SD Negeri 1 Tanggulturus untuk menyesuaikan dengan arus globalisasi.
Generasi Bangsa harus modern, tanpa melupakan budaya dan tradisi mereka.!